KbYwILCFrc97EP9IoopwFOpyfGaCO45VfMiSZcKq
Bookmark

4 Jenis Rangkaian Power Amplifier Rakitan

4 Jenis Rangkaian Power Amplifier Rakitan

Pada umumnya, terdapat banyak jenis rangkaian power amplifier rakitan dipasaran. Berbagai macam jenis power tersebut memiliki karakteristik masing-masing. Terdapat empat power rakitan terbaik, populer dan banyak digunakan. Berikut ini penjelasan mengenai empat jenis rangkaian power amplifier rakitan yang lebih sering diketahui. 

1. Power Amplifier OCL

Rangkaian OCL (150 watt) cukup populer dan sangat bagus. Tidak hanya itu, rangkaiannya pun paling sederhana dengan harga yang cukup ramah. Daya output pada power amplifier ini dapat disesuaikan dengan tegangan supply, yang terkecil sekitar 70 Watt supply 32V ct pada 8 ohm, hingga 150 W pada 4 ohm. 

Kelebihan dari PA OCL ini ialah optimal untuk men-drive speaker lebih dari 12 dan bisa dimodif dengan supply lebih dari 32 volt. Biasanya, setelah dimodif resonasi bassnya akan lebih cocok dan aktif cukup berbeda dari amplifier jenis lain. 

2. MATRIX 1.4

Rangkain power amplifier rakitan ini memiliki kekuatan tinggi, seperti halnya amplifier kecil yang diterapkan sebagai amplifier besar. Kelebihan dari Martix 1.4 ialah memiliki sinyal yang agresif, kencang, dan cukup menghentak. Oleh karena itu, jenis PA ini lebih mengutamakan keagresifan serta kualitas yang dapat menyamai kelas A. 

Pada bagian power watt dan gain bassnya memiliki kesamaan seperti amplifier biasa. Kekurangan yang dimiliki PA rakitan ini ialah tidak cukup aktif saat berdekatan dengan transformator. 

3. Power Amplifier Gain Clone

Gain clone pada seri LM3886, TDA7294, dan TDA7294 umumnya sudah menggunakan sepasang mosfet sebagai finalnya. Sedangkan seri LM3886, masih menggunakan transistor biasa. 

Pada jenis TDA7294 dengan supply 32V ct 5A output 150W rms saat melakukan pengetesan, dapat melebihi spesifikasi di datasheetnya. Sedangkan jenis LM3886 memiliki daya yang jauh di bawah TDA sesuai seperti di datasheetnya, yaitu 50Watt-an atau bahkan kurang. 

Amplifier jenis ini memiliki low noise dan low gain, sehingga cukup haus sinyal input. Oleh karena itu, sinyal input harus diperkuat menggunakan rangkaian super tone control agar nada bass lebih kuat.  

Jika Anda ingin menggunakan PA jenis ini, hal yang perlu diperhatikan ialah bodi case yang terhubung pada jalur supply negatif, sehingga Anda harus memasang isolator. 

4. Power Amplifier Blazer

Biasanya jenis power amplifier rakitan ini lebih sering dipakai organ tunggal. PA ini memiliki karakteristik bass dengan kurang detail di mid dan treble. 

Apabila Anda merakitnya dengan 2 blok mono dan satu trofo, suara yang dihasilkan bisa tanpa dengung dan cukup baik. Jika Anda menggunakan penambahan, seperti giga bass, atau kit master outpur yang dihasilkan bisa mencapai 400 watt. 

Saat merakit jenis PA ini sebaiknya Anda memperhatikan keperluan serta intensitas volume, pasalnya apabila volumenya kecil, final transistor bisa berada diposisi yang kurang bekerja dan menyebabkan karakter suara menjadi kurang detail.

Itulah, penjelasan beberapa rangkaian power amplifier rakitan. Jika ditanya amper besar atau voltase besar? Pilih mana? Pastinya sesuaikan dengan kebutuhan ya.

Tag: Power Amplifier, power rakitan, OCL, MATRIX, Gain Clone, Blazer.