KbYwILCFrc97EP9IoopwFOpyfGaCO45VfMiSZcKq
Bookmark

Seperti Apa Cara Menghitung Daya Watt Amplifier? Ikuti Langkah-Langkahnya di Sini!

Seperti Apa Cara Menghitung Daya Watt Amplifier? Ikuti Langkah-Langkahnya di Sini!

Tahu bagaimana cara menghitung daya watt amplifier sangatlah penting, terutama terkait dengan sound system maupun perakitannya. Soalnya, output audio yang tepat dengan suara yang tidak pecah hanya bisa dihasilkan kalau Anda tahu berapa besar daya atau watt dari amplifier tersebut sebelum Anda umpan ke speaker.

Menghitung berapa besar watt amplifier juga penting terutama jika Anda menggunakan ampli rakitan terbaik. Apalagi amplifier rakitan juga ada banyak varian atau jenisnya, baik itu dari segi daya seperti power amplifier 200 watt rakitan hingga power 2000 watt rakitan, hingga dari segi kekuatan arus listriknya seperti power rakitan 5 ampere hingga power rakitan15 ampere.

Cara Menghitung Daya Watt Amplifier

Hanya saja, seperti apa ya cara menghitung daya watt amplifier? Sebenarnya ada beberapa rumus yang bisa Anda gunakan. Walaupun hasilnya belum tentu menunjukkan berapa besar daya watt yang sesungguhnya, rumus ini setidaknya bisa membantu Anda memperkirakan berapa besar daya watt yang mendekati angka aslinya.

Rumus (1): P = VRMS2 / R

Rumus (2): P = Vpeak2 / 2R

Sedangkan rumus untuk amplifier yang ideal adalah:

Vpeak = Power Supply

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak contoh di bawah ini untuk mengilustrasikan cara menghitung besar watt amplifier dengan rumus (1) maupun rumus (2).

Contoh rumus (1):

Anda memiliki amplifier yang supply tegangannya adalah 0 dan +12V (bukan tegangan simetris +V, 0, dan -V). Dengan begitu, peak maksimumnya hanya 6V (sedangkan apabila menggunakan +12V, 0, -12V, maka peak maksimumnya adalah 12). 

Speaker yang Anda gunakan memiliki tahanan sebesar 8 ohm. Dengan demikian, daya maksimal yang mungkin dihasilkan adalah sebagai berikut:

P = 62 / 2 x 8 = 2,25 watt.

Dan apabila speaker yang Anda miliki memiliki tahanan sebesar 4 ohm, daya maksimalnya adalah:

P = 62 / 2 x 4 = 4,5 watt.

Dari ilustrasi di atas, bisa Anda simak bahwa speaker dengan besar tahanan yang lebih kecil justru mampu menghasilkan watt yang lebih besar, dengan catatan bahwa tegangan listriknya sama. Jika dihubungkan dengan penggunaan di dunia nyata, bisa Anda temui bahwa impedansi speaker mobil mempergunakan 4 ohm karena alasan yang serupa.

Contoh rumus (2):

Anda memiliki amplifier OCL yang menggunakan transformeter (trafo) 5A murni, besar tegangan AC 32 CT 32, serta speaker dengan tahanan sebesar 8 ohm dan 4 ohm. Untuk 32 AC, besar tegangan yang dihasikan adalah 44,8V setelah melalui diode dan elco. Untuk pengaplikasian dalam contoh rumus (2), angka tersebut akan dibulatkan ke atas menjadi 45V.

Besar daya maksimal yang mungkin dihasilkan oleh speaker dengan tahanan 8 ohm adalah:

P (8 ohm) = 452 / 2 x 8 = 2025 / 16 = 126,56 watt (atau dibulatkan menjadi 126 watt).

Sedangkan besar daya maksimal yang mungkin dihasilkan speaker yang tahanannya sebesar 4 ohm adalah:

P (4 ohm) = 452 / 2 x 4 = 2025 / 8 = 253,23 watt (atau dibulatkan menjadi 253 watt).

Sebagai catatan, kedua rumus di atas merupakan rumus yang bisa digunakan untuk system audio stereo, terlepas dari berapa kekuatan arus listrik maupun daya yang tertera. Misalnya power rakitan 20 ampere maupun power amplifier 1000 watt rakitan. 

Hanya saja, alasan mengapa rumus tersebut belum bisa Anda jadikan satu-satunya patokan adalah karena daya amplifier tidak semata-mata ditentukan oleh rumus tegangan. Kalau begitu, apa saja ya faktor yang memengaruhi besar daya watt amplifier?

Faktor Penentu Daya Watt Amplifier

Berikut ini adalah beberapa faktor yang diketahui menentukan besar-kecilnya daya watt amplifier.

  • PCB rangkaian amplifier yang Anda gunakan.
  • Jenis transistor final yang Anda gunakan, apakah itu transistor OCL atau SANKEN. Soalnya, transistor final juga mempunyai tegangan serta daya output maksimal yang berbeda-beda. Sebagai contoh, transistor OCL dengan tegangan maksimal 30V punya output kira-kira 12 watt. Sedangkan transistor SANKEN yang tegangan maksimalnya sebesar 45V punya daya outpit kira-kira 200 watt. Jadi, power ampli 400 watt rakitan Anda juga ditentukan dari jenis transistor finalnya juga.
  • Berapa besar kapasitor power supply.

Kesimpulan Perhitungan Besaran Daya Watt Amplifier

Pada dasarnya, besar daya dari power supply haruslah mampu untuk meng-handle besar daya amplifier. Dan besar daya amplifier juga wajib bisa meng-handle besaran daya speaker. Sebagai contoh Anda memiliki ampli rakitan 400 watt untuk sound system. Pastikan bahwa amplifier rakitan tersebut bisa meng-handle besar daya speaker yang akan Anda gunakan.

Oleh karena itu, mengetahui berapa besar daya watt amplifier jelas-jelas wajib dan penting untuk Anda lakukan. Mengingat bahwa besar daya watt maksimal speaker tidak bisa ditambah dan telah ditentukan oleh pabrikannya, mengetahui berapa besar daya watt amplifier bisa membantu Anda memastikan kalau amplifier tersebut memang bisa meng-handle speaker dan menjamin kualitas suara yang jernih atau tidak.

Untuk speaker yang daya maksimalnya adalah 500 watt dan tahanan 8 ohm, besar tahanannya akan jadi 4 ohm apabila speaker tersebut diparalel. Dan dalam kasus ini, power amplifier yang digunakan akan bekerja ekstra karena ia jadi harus mendorong 2 speaker dalam waktu yang bersamaan.

Kalau begitu, apakah artinya power yang dibutuhkan harus minimal 1000 watt? Jawabannya tidak, karena pada akhirnya spesifikasi dari speaker jadi pertimbangan penting. Soalnya, jika amplifier Anda punya daya sebesar 600 watt (atau 300 watt x 2), amplifier tersebut akan tetap bisa digunakan untuk mendorong 3 speaker selama spesifikasi speaker-nya sendiri tidak membutuhkan power dalam jumlah besar.

Dan untuk mengetahui berapa besar watt power amplifier, Anda bisa cukup hitung jumlah pasang transistor finalnya. Tak hanya itu saja, yang perlu Anda ketahui juga adalah spesifikasi transistor per pasang (berapa watt per pasang).

Spesifikasi trafo bergantung pada daya transistor final yang akan Anda pasang. Apabila memungkinkan, gunakanlah trafo yang besar dayanya minimal 20A dan tegangan 56V – makin besar amperenya, makin banyak transistor yang dapat Anda pasang. Soalnya, trafo akan memasok (supply) seluruh kekuatan transistor. Dan untuk elco, ukuran yang dianjurkan adalah 100V. 

Itu tadi rangkuman tentang rumus untuk menghitung daya watt amplifier. Dengan mengetahui berapa besar daya watt amplifier yang Anda gunakan, Anda pun bisa memastikan bahwa amplifier yang Anda gunakan memang sesuai dengan kebutuhan perangkat sound system yang Anda gunakan. Lebih jauh lagi, hal ini pun akan menjamin kualitas suara yang dihasilkan oleh speaker – apakah suaranya jernih dan jelas, serta cukup keras? Atau pecah-pecah, berdengung, maupun terlalu pelan?

Lewat rangkuman cara menghitung daya watt amplifier, semoga Anda bisa menghitung estimasi besar daya amplifier Anda dengan lebih cermat, ya! Selamat mencoba!